Vianeso.com – Pasangan cabup-cawabup Sumenep nomor urut 1, KH Ali Fikri-KH Muh Unais Ali Hisyam atau FINAL diyakini bakal mendapatkan 76 persen suara khusus di Kecamatan Talango.
Salah satu tokoh muda asal Kecamatan Talango, Sumenep, H Sanusi mengatakan, target kemenangan paslon FINAL di wilayah Kecamatan Talango mencapai 76 persen.
“Insyaallah jika diizinkan kemenangan oleh Allah Swt, Kecamatan Talango ini 76 Persen terhadap Kiai Fikri,” kata H Sanusi saat sambutan dalam acara istighasah dan deklarasi bersama ribuan masyarakat Kecamatan Talango, Sabtu, 16 November 2024.
Pemilik Kapal Motor (KM) atau tongkang penyebrangan pelabuhan Talango-Kalianget itu menyatakan bahwa dukungan militan terhadap paslon 01 tak lepas dari peran srikandi atau ibu-ibu yang dinilai cukup andal.
“Insyaallah masyarakat atau srikandi ini Pak Kiai menginginkan perubahan untuk Sumenep lebih baik dan bermanfaat ke depannya,” jelasnya.
Pimpinan Travel Haji dan Umroh PT Farhan Surya Indah Sumenep itu menegaskan bahwa kehadiran paslon FINAL ke Kecamatan Talango tidak dimaksudkan untuk membeli suara rakyat yang bersifat transaksional.
“Kami melihat wujud ‘esto’ masyarakat terhadap KH Ali Fikri-KH Muh Unais Ali Hisyam untuk menjadi orang nomor satu di Kabupaten Sumenep,” jelasnya di hadapan ribuan pendukung paslon FINAL
Kegiatan tersebut dimulai dengan istighasah bersama, deklarasi pasangan calon FINAL dan dilanjutkan dengan orasi Politik yang disampaikan oleh K A Dardiri Zubairi dan KH Lathfan Habib dengan diikuti oleh seluruh masyarakat Se-Kecamatan Talango.
Sementara calon bupati Sumenep KH Ali Fikri dalam sambutannya merasa bersyukur karena dapat bersilaturrahmi dengan masyarakat Kecamatan Talango.
“Dengan pertemuan ini, saya bisa menyambung hati, dan menyambung tali silaturahmi demi kemaslahatan umat Kabupaten Sumenep,” ucapnya.
Kiai Fikri menegaskan bahwa menjadi bupati merupakan pelayan masyarakat. Bukan menjadi raja yang harus dilayani.
Kendati demikian, kiai muda dari Pondok Pesantren Annuqayah itu mengatakan bahwa dirinya menginginkan perhelatan demokrasi hakiki di Kabupaten Sumenep.
“Dalam artian pencalonan bupati dan calon wakil bupati Sumenep bukan karena kekuatan modal atau money politic tetapi memang orisinil bersumber dari hati nurani rakyat,” tandasnya. (*)