Vianeso.com – Fakta akun TikTok Taretan Tani yang membangun wacana negatif tentang KH Muhammad Ali Fikri mulai terkuak. Etika santri dan kiai atau murid kepada guru menjadi kritik utama salah satu pemerhati kebijakan publik, Fauzi As.
Semula anggota Panitia Pemilihan Kecamatan atau PPK Rubaru, Moh Kholid, dituding menggunakan akun TikTok Taretan Tani untuk menggiring opini negatif tentang calon bupati Sumenep nomor urut 01 KH Muhammad Ali Fikri melalui unggahan video pendek.
Menurut Fauzi As, hal tersebut merupakan bentuk keberpihakan kepada salah satu calon pada Pilkada 2024 ini.
Kendati demikian, Moh Kholid telah memberikan klarifikasi soal akun TikTok tersebut. Ia menjelaskan, semula akun tersebut memang benar dipegang oleh dirinya. Namun, kata Kholid, akun tersebut sudah lama hilang.
“Awalnya yang megang memang saya, tapi sudah dari beberapa bulan lalu tidak dipegang saya lagi dan saya tidak tau siapa yang pegang, karena HP yang saya gunakan untuk akun Taretan Tani hilang. Jadi akun itu sudah bukan kontrol saya lagi berbarengan dengan waktu HP saya yang hilang beberapa bulan lalu,” urai Kholid dikutip Nata Indonesia, Jumat 1 November 2024.
Kholid menegaskan bahwa konten-konten video Kiai Fikri yang diposting Taretan Tani bukan dibikin oleh dirinya. “Yang bikin video juga bukan saya,” tegasnya.
Sementara, Fauzi As dalam menanggapi pernyataan Kholid mengatakan, yang ia kritik mengenai etika seorang santri kepada kiainya.
“Jadi sebenarnya yang saya titik tekan adalah soal etika santri kepada gurunya, dia kan sebagai alumni, jadi bukan soal dia (Kholid) sebagai penyelenggara, jadi itu poinnya,” kata Fauzi.
Fauzi juga mengatakan, bahwa klarifikasi Kholid dianggap sudah cukup bagi dirinya. “Soal HP-nya hilang saya tidak bisa menelusuri lebih lanjut, itu kewenangan pihak lain kalau memang mau ditelusuri lebih lanjut,” tegas Fauzi. (nt/vo)